Jumat, 10 Februari 2012

Bagaimana Cara Mengakui Kesalahan

Pernah berbuat suatu kesalahan ? jawabannya pasti pernah. Baik itu disengaja atau tidak, kadang kita ga bisa luput dari kesalahan. Wong namanya juga manusia, no body’s perfect kan??? Kadang kesalahan yang kita buat tuh, emg ga disengaja kan ya, kya ga sengaja menghilangkan barang kesayangan sahabat kita yang kita pinjam, lupa ngejemput adik karena anteng facebook-an, atau lupa ngucapin ulang tahun waktu sahabat kita lagi ulang tahun. Mungkin kita akan merasa ga enak, sangat sangat tidak enak, jadi seringnya kita malah membiarkan rasa bersalah itu.
Nah justru itu lah yang akan memperdalam luka dan meperburuk keadaan. Hehe…emang wajar banget ko, ya gitu lah manusia, sesekali membuat suatu kekacauan, kekeliruan dan kealpaan. Sebenernya semuanya itu adalah bagian dari proses belajar. Yang paling penting mah adalah cara kita menangani kesalahan tersebut. Naaah, bagaimana caranya kita untuk mengakui kesalahan yang udah terlanjur terjadi ? tips2 berikut ini bisa dicoba deeh..
  • Jangan Menyalahkan Pihak Lain
Mungkin terdengar menyeramkan ketika kita harus bertanggungjawab atas kesalahan yang kita perbuat. Mungkin kita bisa aja kehilangan teman, atau setidaknya kehilangan martabat di mata teman kita…selamanya..(iiih takut oge nya?)..Jadi wajar aja kalo naluri kita pertama-tama adalah meyakinkan orang yang kita salahi bahwa kita sebenarnya seseorang yang baik yang sudah dikenalnya dan dicintainya, cuma sekali ini aja berbuat suatu kesalahan karena itu pun keadaan yang memungkinkan untuk berbuat salah. Aduuuh plis deh, cara gini tuh ga akan berhasil. Kalo kita menyalahkan kondisi, itu ga akan membuat diri kita menjadi lebih baik. Bukan aja kita terdengar seakan-akan menghindari hukuman, tapi kita juga udah ga bias meyakinkan orang itu bahwa masalah tersebut tidak akan terjadi lagi, karena sejak awal kitanya udah ga mau bertanggungjawab.
Dalih dan alasan apapun tak akan pernah bias menghibur siapa-siapa, jadi ga usahlah membuang2 waktu mencarinya. Kalo kita pengen menjaga kepercayaan dan rasa hormat orang lain, kita perlu untuk mengakui kesalahan kita. Meskipun tampaknya menyeramkan, berkata “aku emang salah dan aku minta maaf” adalah langkah pertama untuk memperbaiki situasi.
  • Belajar Meminta Maaf
Meminta maaf emang bisa aja dilakukan dengan mengirimi sms, di fb, atau lewat teman kita yang lain, tetapi cara yang terbaik adalah dengan bertatap muka langsung, untuk menunjukkan bahwa kita emang bener2 ingin memperbaiki situasi. Naah, saat minta maaf, ada baiknya ikuti juga langkah2 berikut :
a.    Mendengarkan baik-baik : kalo dimarahi, wajar. Dengerin aja baik2, jangan sampe menyela atau mendebat orang itu, biarin aja dia menumpahkan segala kekesalan dan kemarahannya
b.    Menyebutkan kesalahan : udah semua unek2 dia keluar, mulailah dengan menyampaikan apa persisnya kesalahan kita. Apakah karena udah menghilangkan barang kesayangannya, atau apakah karena lupa ngejemputnya atau apakah lupa mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
c.    Bertanggung jawab : kalo permintaan maafnya disertai kata “kalau” atau “tapi”, sebenernya kita g bertanggung jawab sepenuhnya. “Aku minta maaf banget udah ngilangin barang kamu, tapi…”, dengan mengucapkan itu, kita sebenernya g niat untuk minta maaf. Kesannya kita menuduh orang itu terlalu perasa. Ini akan memperparah kesalahan kita.
d.   Mengungkapkan penyesalan : “Ia, aku emang lupa ulang tahun kamu, trus emang kenapa?”..waduh ini mah bukan permintaan maaf. Kita harus menunjukkan kalo kita tuh nyesel. Coba deh ngomong gini “aku tau kamu nunggu aku ngucapin ulang tahun tadi mlm, aku tuh g enak banget g inget ulang tahun kamu. Aku bener2 minta maaf yaa”. Nah dengan cara ini, orang itu bakalan tau kalo kita emang memahami sudut pandangnya dan ingin memperbaiki situasi.
e.    Berjanji akan memperbaiki diri : permintaan maaf g akan ada gunanya, kecuali kalo kita bersungguh-sungguh berupaya agar tidak mengulangi kesalahan itu. Orang itu perlu diyakinkan bahwa kita emang bisa dipercaya.
f. Mencoba menebus kesalahan : kalo memungkinkan, cari deh cara2 untuk memperbaiki kerusakan atau kepedihan yang kita sebabkan. Tujuannya bukanlah untuk menyogok seseorang supaya dia menyukai kita lagi, tetapi menunjukkan bahwa kita emang benar2 peduli dan merasa tidak enak tentang perbuatan kita. Misalkan kita ingkar janji pada adik kita, kenapa tidak kita rencanakan saja untuk mengerjakan sesuatu yang dia sukai, itu akan menunjukkan bahwa kita peduli padanya dan pada hubungan dengannya.
  • Jika Permintaan Maaf Ditolak

Sayangnya, bahkan permintaan maaf yang paling tulus pun akan ditolak oleh orang yang masih terluka dan terlalu marah untuk memaafkan, apalagi melupakan. Kalo orang itu menolak permintaan maaf kita, atau malah tidak menganggapnya sama sekali, dia mungkin Cuma perlu waktu untuk menenangkan diri. Beri dia waktu satu atau dua minggu lagi, lalu coba lagi meminta maaf. Kegigihan kita akan menunjukkan bahwa berbaikan adalah halpenting bagi kita. Kalo ditolaklagi misalnya, yaa kepaksa kita harus menerima bahwa orang itu tidak akan menjadi bagian dari hidup kita lagi, setidaknya sampai rasa terlukanya sembuh. Pada kenyataannya, kita tidak bisa mengendalikan bagaimana permintaan maaf kita diterima, jadi jangan meminta maaf dengan tujuan mendapatkan maaf. Kenapa ya ??? karena sebenernya tujuan meminta maaf adalah untuk menunjukkan bahwa kita merasa ga enak sama perbuatan kita. Minimal dengan meminta maaf, kita akan merasa lebih baik.
  • Belajar Merelakan

Kita ga bisa hidup dengan kesalahan kta selama-lamanya, mengulang-ulangnya dalam pikiran kita dan menghukum diri sendiri berkali-kali. Toh kalo kita udah  mengakui keasalahan kita, meminta maaf dengan tulus, dan memikirkan cara supaya hal itu tidak terulang lagi di masa depan, seharusnya bisa membebaskan diri kita dari rasa bersalah yang terus menerus.


Tertarik mencobaa? Silahkaaan …





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar