Pernah berbuat suatu kesalahan ? jawabannya
pasti pernah. Baik itu disengaja atau tidak, kadang kita ga bisa luput dari
kesalahan. Wong namanya juga manusia, no body’s perfect kan??? Kadang kesalahan
yang kita buat tuh, emg ga disengaja kan ya, kya ga sengaja menghilangkan
barang kesayangan sahabat kita yang kita pinjam, lupa ngejemput adik karena
anteng facebook-an, atau lupa ngucapin ulang tahun waktu sahabat kita lagi
ulang tahun. Mungkin kita akan merasa ga enak, sangat sangat tidak enak, jadi
seringnya kita malah membiarkan rasa bersalah itu.
Nah justru itu lah yang akan memperdalam luka dan meperburuk keadaan. Hehe…emang wajar banget ko, ya gitu lah manusia, sesekali membuat suatu kekacauan, kekeliruan dan kealpaan. Sebenernya semuanya itu adalah bagian dari proses belajar. Yang paling penting mah adalah cara kita menangani kesalahan tersebut. Naaah, bagaimana caranya kita untuk mengakui kesalahan yang udah terlanjur terjadi ? tips2 berikut ini bisa dicoba deeh..
Nah justru itu lah yang akan memperdalam luka dan meperburuk keadaan. Hehe…emang wajar banget ko, ya gitu lah manusia, sesekali membuat suatu kekacauan, kekeliruan dan kealpaan. Sebenernya semuanya itu adalah bagian dari proses belajar. Yang paling penting mah adalah cara kita menangani kesalahan tersebut. Naaah, bagaimana caranya kita untuk mengakui kesalahan yang udah terlanjur terjadi ? tips2 berikut ini bisa dicoba deeh..
- Jangan Menyalahkan Pihak Lain
Mungkin terdengar menyeramkan ketika kita
harus bertanggungjawab atas kesalahan yang kita perbuat. Mungkin kita bisa aja
kehilangan teman, atau setidaknya kehilangan martabat di mata teman kita…selamanya..(iiih
takut oge nya?)..Jadi wajar aja kalo naluri kita pertama-tama adalah meyakinkan
orang yang kita salahi bahwa kita sebenarnya seseorang yang baik yang sudah
dikenalnya dan dicintainya, cuma sekali ini aja berbuat suatu kesalahan karena
itu pun keadaan yang memungkinkan untuk berbuat salah. Aduuuh plis deh, cara
gini tuh ga akan berhasil. Kalo kita menyalahkan kondisi, itu ga akan membuat
diri kita menjadi lebih baik. Bukan aja kita terdengar seakan-akan menghindari
hukuman, tapi kita juga udah ga bias meyakinkan orang itu bahwa masalah
tersebut tidak akan terjadi lagi, karena sejak awal kitanya udah ga mau bertanggungjawab.
Dalih
dan alasan apapun tak akan pernah bias menghibur siapa-siapa, jadi ga usahlah
membuang2 waktu mencarinya. Kalo kita pengen menjaga kepercayaan dan rasa
hormat orang lain, kita perlu untuk mengakui kesalahan kita. Meskipun tampaknya
menyeramkan, berkata “aku emang salah dan aku minta maaf” adalah langkah
pertama untuk memperbaiki situasi.
- Belajar Meminta Maaf
Meminta maaf emang bisa aja dilakukan dengan
mengirimi sms, di fb, atau lewat teman kita yang lain, tetapi cara yang terbaik
adalah dengan bertatap muka langsung, untuk menunjukkan bahwa kita emang bener2
ingin memperbaiki situasi. Naah, saat minta maaf, ada baiknya ikuti juga
langkah2 berikut :
a. Mendengarkan baik-baik :
kalo dimarahi, wajar. Dengerin aja baik2, jangan sampe menyela atau mendebat
orang itu, biarin aja dia menumpahkan segala kekesalan dan kemarahannya
b. Menyebutkan kesalahan : udah
semua unek2 dia keluar, mulailah dengan menyampaikan apa persisnya kesalahan
kita. Apakah karena udah menghilangkan barang kesayangannya, atau apakah karena
lupa ngejemputnya atau apakah lupa mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
c. Bertanggung jawab : kalo
permintaan maafnya disertai kata “kalau” atau “tapi”, sebenernya kita g
bertanggung jawab sepenuhnya. “Aku minta maaf banget udah ngilangin barang
kamu, tapi…”, dengan mengucapkan itu, kita sebenernya g niat untuk minta maaf. Kesannya
kita menuduh orang itu terlalu perasa. Ini akan memperparah kesalahan kita.
d. Mengungkapkan penyesalan
: “Ia, aku emang lupa ulang tahun kamu, trus emang kenapa?”..waduh ini mah
bukan permintaan maaf. Kita harus menunjukkan kalo kita tuh nyesel. Coba deh
ngomong gini “aku tau kamu nunggu aku ngucapin ulang tahun tadi mlm, aku tuh g
enak banget g inget ulang tahun kamu. Aku bener2 minta maaf yaa”. Nah dengan
cara ini, orang itu bakalan tau kalo kita emang memahami sudut pandangnya dan
ingin memperbaiki situasi.
e. Berjanji akan
memperbaiki diri : permintaan maaf g akan ada gunanya, kecuali kalo kita
bersungguh-sungguh berupaya agar tidak mengulangi kesalahan itu. Orang itu
perlu diyakinkan bahwa kita emang bisa dipercaya.
f. Mencoba menebus kesalahan : kalo memungkinkan,
cari deh cara2 untuk memperbaiki kerusakan atau kepedihan yang kita sebabkan. Tujuannya
bukanlah untuk menyogok seseorang supaya dia menyukai kita lagi, tetapi
menunjukkan bahwa kita emang benar2 peduli dan merasa tidak enak tentang
perbuatan kita. Misalkan kita ingkar janji pada adik kita, kenapa tidak kita
rencanakan saja untuk mengerjakan sesuatu yang dia sukai, itu akan menunjukkan
bahwa kita peduli padanya dan pada hubungan dengannya.
- Jika Permintaan Maaf Ditolak
Sayangnya, bahkan permintaan maaf yang paling
tulus pun akan ditolak oleh orang yang masih terluka dan terlalu marah untuk
memaafkan, apalagi melupakan. Kalo orang itu menolak permintaan maaf kita, atau
malah tidak menganggapnya sama sekali, dia mungkin Cuma perlu waktu untuk
menenangkan diri. Beri dia waktu satu atau dua minggu lagi, lalu coba lagi
meminta maaf. Kegigihan kita akan menunjukkan bahwa berbaikan adalah halpenting
bagi kita. Kalo ditolaklagi misalnya, yaa kepaksa kita harus menerima bahwa
orang itu tidak akan menjadi bagian dari hidup kita lagi, setidaknya sampai
rasa terlukanya sembuh. Pada kenyataannya, kita tidak bisa mengendalikan
bagaimana permintaan maaf kita diterima, jadi jangan meminta maaf dengan tujuan
mendapatkan maaf. Kenapa ya ??? karena sebenernya tujuan meminta maaf adalah
untuk menunjukkan bahwa kita merasa ga enak sama perbuatan kita. Minimal dengan
meminta maaf, kita akan merasa lebih baik.
- Belajar Merelakan
Kita ga bisa hidup dengan kesalahan kta
selama-lamanya, mengulang-ulangnya dalam pikiran kita dan menghukum diri
sendiri berkali-kali. Toh kalo kita udah
mengakui keasalahan kita, meminta maaf dengan tulus, dan memikirkan cara
supaya hal itu tidak terulang lagi di masa depan, seharusnya bisa membebaskan
diri kita dari rasa bersalah yang terus menerus.
Tertarik
mencobaa? Silahkaaan …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar