ALAT-ALAT OPTIK
STANDAR KOMPETENSI :
3.
Menerapkan prinsip kerja
alat-alat optik
KOMPETENSI DASAR :
3.1
Menganalisis alat-alat optik
3.2 Menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari
Pada
suatu malam Andi dan Ali sedang belajar bersama dirumah Andi. Tiba-tiba lampu
padam dan kamar belajar menjadi gelap. Saat itu juga Ali berteriak ketakutan
karena tidak bisa melihat apapun disekitarnya. Tidak lama kemudian Ibu Andi
dating dengan membawa sebatang lilin yang menyala. Perlahan-lahan ruang belajar
menjadi sedikit terang karena cahaya lilin dan Ali bisa melihat kembali
benda-benda yang ada disekitarnya. Tahukah kalian mengapa
pada saat lampu padam Ali mata tidak mampu melihat benda? Dan setelah ada cahaya menngapa benda-benda dapat terlihat oleh mata kembali. Pada bab ini akan dipelajari benda-benda optik disekitar kita menggunakan prinsip kerja cahaya. Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan cahaya.
Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
pada saat lampu padam Ali mata tidak mampu melihat benda? Dan setelah ada cahaya menngapa benda-benda dapat terlihat oleh mata kembali. Pada bab ini akan dipelajari benda-benda optik disekitar kita menggunakan prinsip kerja cahaya. Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan pembiasan cahaya.
Beberapa alat optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
A.
KAMERA
Di dalam sebuah kamera terdapat aperture berfungsi mengatur diafragama, dan diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke kamera.
Pada kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda himgga bayangan jatuh di film sebagai layer. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar dari 2f (2 kali jarak titik api) di depan lensa. Bayangan akan jatuh antara f dan 2f yang memiliki sifat diperkecil, nyata, dan terbalik.
Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layer mata atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil, dan terbalik.
Pelat film berupa selluloid. Pelat itu dilapisi perak bromide dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negative. Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.
Di dalam sebuah kamera terdapat aperture berfungsi mengatur diafragama, dan diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke kamera.
Pada kamera terdapat sebuah lensa cembung untuk membiaskan sinar dari benda himgga bayangan jatuh di film sebagai layer. Benda yang akan dipotret ditempatkan pada jarak lebih besar dari 2f (2 kali jarak titik api) di depan lensa. Bayangan akan jatuh antara f dan 2f yang memiliki sifat diperkecil, nyata, dan terbalik.
Prinsip kerja kamera dan mata adalah sama. Apabila mata melihat benda, sinar dari benda yang masuk ke mata dibiaskan lensa mata. Bayangan jatuh di layer mata atau retina. Sifat bayangan yang terjadi nyata, diperkecil, dan terbalik.
Pelat film berupa selluloid. Pelat itu dilapisi perak bromide dan sangat peka terhadap cahaya. Apabila bayangan objek mengenai pelat film akan tercetak sebagai gambar negative. Setelah proses pencucian, film dapat dicetak sebagai gambar positif pada kertas foto.
B.
MATA
Mengapa mata dikatakan sebagai alat optik? Untuk menjawab pertanyaan itu, perhatikan Gambar
Mengapa mata dikatakan sebagai alat optik? Untuk menjawab pertanyaan itu, perhatikan Gambar
Bentuk mata menyerupai bola. Pada bola mata terdapat benda bening yang disebut lensa mata. Lensa mata bersifat tembus cahaya.Apa jenis lensa mata? Apa pula fungsi lensa mata itu? Lensa mata berupa lensa cembung. Lensa mata memiliki fungsi membiaskan sinar-sinar yang datang ke mata. Dengan demikian, bayangan benda dapat tepat jatuh di retina mata. Jadi, mata memiliki fungsi seperti pada kamera. Oleh karena itu, mata disebut alat optik.
1.
Proses
Terjadinya Bayangan pada Retina
Apakah fungsi pupil,
retina, dan bintik kuning? Bagaimana proses melihat benda itu terjadi? Pupil
adalah bagian mata yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk ke
bola mata. Retina adalah selaput tipis di bagian belakang bola mata. Lapisan
itu paling banyak mengandung saraf penglihatan. Fovea atau bintik kuning adalah
bagian retina, tempat berkumpulnya ujing-ujung saraf penglihatan sehingga
paling peka terhadap rangsang (impuls) cahaya.
Syarat kita dapat
melihat benda adalah harus ada cayaha. Cahaya dapat berasal langsung dari
sumber cahaya atau berasal dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang
ada di sekeliling kita. Cahaya masuk menembus kornea, terus melewati lensa
mata, dan akhirnya sampai ke retina. Bayangan benda jatuh tepat di bintik
kuning, bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil. Bayangan itu merupakan
rangsangan atau informasi yang dibawa oleh syaraf penglihatan menuju pusat
syaraf penglihatan di otak. Di otak, rangsangan ditafsirkan dan barulah
kemudian kita mendapat kesan melihat benda.
Apakah kesamaan antara
kamera dan mata? retina
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?
Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.
Bagaimanakah cara lensa mata mengatur agar bayangan benda tepat jatuh di retina?
Lensa mata mengatur penyesuaian terhadap jarak benda dengan jalan mengatur cembung dan pipihnya lensa sehingga bayangan jatuh di retina. Proses itu disebut berakomodasi. Apabila jarak benda sangat dekat, lensa akan mencembung. Sebaliknya, apabila jarak benda jauh, lensa mata akan memipih.
Lensa mata dalam keadaan secembung-cembungnya, dikatakan berakomodasi maksimum. Sebaliknya, lensa mata dalam keadaan sepipih-pipihnya, dikatakan berakomodasi minimum atau tidak berakomodasi.
2.
Titik
dekat(punctum proximum), adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan
jelas apabila lensa mata berakomodasi maksimum atau lensa mata
secembung-cembungnya. Pada waktu berakomodasi maksimum, oto-otot silliaris atau
otot-otot lensa mata bekerja sekuat-kuatnya agar lensa mata dalam keadaan
secembung-cembungnya. Keadaan seperti itu menyebabkan kelelahan mata. Daya
akomodasi maksimum pun terbatas. Semakin dekat benda dengan mata, semakin kuat
lensa mata harus dicembungkan, sampai suatu saat tidak mampu lagi untuk
dicembungkan. Hal itu terjadi apabila bendanya berada di titik dekat. Apabila
bendanya didekatkan lagi melewati batas titik dekat, penglihatan kita akan
semakin kabur.
Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia anak-anak otot lensa mata sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena itu, anak-anak mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum proximumnya makin jauh. Pada mata emetrop atau mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara 10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm.
Kemampuan otot-otot lensa mata untuk bekerja dipengaruhi usia seseorang. Pada usia anak-anak otot lensa mata sangat kuat untuk mencembungkan lensa mata. Oleh karena itu, anak-anak mampu melihat benda-benda yang sangat dekat jaraknya. Pada orang dewasa otot-otot lendsa matanya semakin lemah sehingga jarak punctum proximumnya makin jauh. Pada mata emetrop atau mata normal anak-anak, jarak punctum proximumnya antara 10 cm sampai 15 cm, sedangkan pada orang dewasa antara 20 cm sampai 30 cm.
3.
Titik
jauh (punctum remotum), adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat jelas
oleh mata tanpa berakomodasi. Pada waktu lensa mata tidak berakomodasi (dalam
keadaan sepipih-pipihnya), berkas-berkas sinar sejajar berkumpul di retina.
Keadaan ini terjadi jika mata sedanng beristirahat atau mata melihat benda yang
letaknya jauh sekali. Oleh karena itu punctum remotum mata normal berada di
tempat yang jauh tak terhingga.
4.
Cacat
Mata
a.
MIOPI
(Rabun Jauh)
Miopi terjadi karena
letak punctum remotum dan puctum proximumnya bergeser mendekati mata, lebih
dekat dari pada mata normal. Hal ini terjadi karena bentuk bola mata terlalu
lonjong ke belakang sehingga berkas-berkas cahaya sejajar sumbu utama berasal
dari punctum remotum. Jika tidak berakomodasi, berkas cahaya itu akan mengumpul
di suatu titik di depan retina.
Gambar mata miopi. Perhatikan gambar
Gambar mata miopi. Perhatikan gambar
Lensa cekung berfungsi memancarkan cahaya sehingga berkas cahaya
yang melewati bidang lensa mata lebih besar, sehingga titik potong sinar
biasnya tidak didepan retina lagi tetapi mundur tepat di retina. Oleh sebab itu
penderita miop harus menggunakan kaca mata negative (lensa cekung).
b. Hipermotropi (Rabun dekat)
Hipermetropi adalah
cacat mata yang tidak dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat. Orang yang
menderita hipermiop mempunyai bentuk bola mata terlalu pendek atau lensa mata
terlalu pipih, sehingga berkas vahaya sejajar sumbu utama. Pada penderita ini
letak punctum proximum bergeser menjauhi mata. Jika mata tidak berakomodasi,
berkas cahaya itu akan mengumpul di suatu titik di belakang retina.
Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan kembali tepat di retina?, sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau mengumpulkan berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya tidak lagi berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop dapat ditolong dengan kaca mata positif.
Bagaimana agar berkas cahaya dapat dikumpulkan kembali tepat di retina?, sifat lensa cembung berfungsi konvergen atau mengumpulkan berkas cahaya. Sehingga berkas cahaya akan sejajar sumbu utama dan akan melewati bidang lensa mata lebih sempit. Akibatnya titik potong sinar biasnya tidak lagi berpotongan di belakang lensa, tetapi maju tepat di retina. Oleh sebab itu penderita hipermiop dapat ditolong dengan kaca mata positif.
c. Presbiop (mata tua)
Orang-orang yang
sudah lanjut usia mengalami gangguan penglihatan terhadap benda-benda yang
letaknya dekat maupun terlalu jauh. Sebenarnya gangguan ini bukan masuk
golongan cacat mata. Pada usia tua, otot-otot lensa mata telah mengendur
sehingga daya akomodasinya berkurang. Jarak bacanya tidak lagi 25 cm seperti
halnya pada mata normal, tetapi lebih jauh lagi. Biasanya orang yang sudah tua
membaca tulisan dengan dijauhkan dari matanya.
Penderita prebiop
dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap, yaitu lensa cembung dan lensa
cekung dalam satu lensa. Bagian atas cekung untuk melihat benda yang jauh dan
bagian bawah cembung untuk membaca.
C. Lup atau kaca pembesar
Lup adalah lensa positif yang digunakan untuk mengamati
benda-benda yang kecil agar tampak lebih besar dan lebih jelas. Alat ini biasa
digunakan oleh tukang arloji pada waktu mereparasi kerusakan jam tangan.
Perajin perhiasan emas dan perak juga menggunakan alat ini untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Cara menggunakan lup adalah sebagai berikut:
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau jarak benda selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda sama dengan jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum atau pada jarak baca normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, s’ = -25 cm maka berdasarkan persamaan pada lensa:
Persamaan perbesaran lup
1) Untuk mata berakomodasi maksimum, benda diletakkan diantara F dan O atau jarak benda selalu lebih kecil daripada jarak titik api (f).
2) Untuk mata tidak berakomodasi, benda diletakkan tepat pada titik api (f) atau jarak benda sama dengan jarak titik api lup (f).
Jika mata berakomodasi maksimum, jarak bayangan benda di titik dekat punctum proximum atau pada jarak baca normal adalah 25 cm. Bayangan yang terjadi maya, s’ = -25 cm maka berdasarkan persamaan pada lensa:
Persamaan perbesaran lup
-
Mata
tidak berakomodasi
-
Mata
berakomodasi maksimum
Keterangan
:
M =
perbesaran bayangan
Sn =
jarak titik dekat mata
f = jarak
focus lup
D. Mikroskop
Mikroskop
adalah alat optik untuk mengamati benda-benda sangat kecil (micron), seperti
bakteri dan kuman.perhatikan gambar mikroskop berikut ini.
Mikroskop terdiri atas dua lensa positif, yaitu yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif berada di dekat objek sedangkan lensa okuler berada di depan mata pengamat. Jarak titik api lenmsa okuler lebih panjang dari pada lensa objektif. Bagaimanakah pembentukan bayangan oleh mikroskop?
Mikroskop terdiri atas dua lensa positif, yaitu yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif berada di dekat objek sedangkan lensa okuler berada di depan mata pengamat. Jarak titik api lenmsa okuler lebih panjang dari pada lensa objektif. Bagaimanakah pembentukan bayangan oleh mikroskop?
1)
Lensa
objektif berfungsi untuk membentuk bayangan sejati, terbalik dan diperbesar
dari benda yang diamati. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dianggap
benda bagi lensa okuler.
2)
Lensa
okuler berfungsi membentuk bayangan maya, tegak dan diuperbesar.
Rumus Perbesaran mikroskop
Rumus Perbesaran mikroskop
Mata Berakomodasi Maksimum
-
Panjang
mikroskop
d = S’ob + Sok
-
Perbesaran
bayangan
Mata
Tidak Berakomodasi
-
Panjang
mikroskop
d = S’ob + fok
-
Perbesaran
bayangan
Keterangan
:
Sob = jarak benda terhadap lensa obyektif
S’ob = jarak bayangan terhadap lensa obyektif
fok = jarak focus lensa okuler
Sok = jarak benda terhadap lensa okuler
Sn = jarak titik dekat mata
E.
Teleskop
Apakah kalian pernah melihat teleskop? Teleskop berkebalikan
dengan lup dan mikroskop. Lup dan mikroskop berfungsi untuk mengamati
benda-benda yang letaknya dekat. Sedangkan teleskop atau teropong adalah alat
optik yang untuk mengamati benda-benda yang jauh jaraknya agar tampak lebih
dekat dan jelas. Teleskop atau teropong dibedakan menjadi dua yaitu teropong
bintang dan teropong bumi.
1) Teropong Bintang
1) Teropong Bintang
Jika langit pada malam hari tidak tertutup awan, kalian dapat menikmati
taburan bintang yang beribu-ribu jumlahnya. Bintang dilangit tampak kecil dan
hanya berkelap kelip jika diamati dari bumi dengan mata telanjang. Dengan
teropong bintang kalian dapat melihat benda-benda angkasa yang lain seperti
bintang, bulan, dan planet dengan ukuran yang lebih besar.
-
Panjang
teropong
d = fob + fok
-
Perbesaran
bayangan
Ada dua jenis teropong bintang.
a) Teropong Bias
Teropong ini terdiri dari dua lensa positif yaitu lensa objektif
dan lensa okuler. Karena benda yang diamati berada di tempat yang sangat jauh,
berkas sinar yangn melewati lensa objektif adalah berkas sinar sejajar.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ialah nyata, terbalik, diperkecil
dan terletak dititik apinya. Kedudukan lensa okuler dapat diatur sedemikian
rupa (digerakkan maju mundur) agar benda tadi berada di titik api lensa okuler
atau Fob dan Fok berimpit. Dengan demikian akan terbentuk bayangan maya,
terbalik, diperbesar, dan di tempat yang jauh tak terhingga, sehingga mata
pengamat tidak perlu berakomodasi dan tidak cepat lelah.
b) Teropong Pantul
b) Teropong Pantul
Teropong pantul terdiri dari cermin cekung yang berfungsi
sebagai lensa objektif dan cermin datar sebagai reflector atau pemantul, serta
sebuah lensa cembung sebagai lensa okuler.
2) Teropong Bumi
2) Teropong Bumi
Benda-benda yang berada di darat dan di laut yang jauh letaknya
agar tampak lebih dekat dan jelas digunakan alat optik teropong bumi.
-
Panjang
teropong
d = fob + 4fp + fok
-
Perbesaran
bayangan
fp = jarak focus
lensa pembalik
Ada dua jenis teropong bumi.
a) Teropong Bias
Teropong bumi jenis teropong bias terdiri dari tiga lensa
positif, yaitu lensa objektif, lensa pembalik dan lensa okuler. Lensa pembalik
terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Jenis teropong ini berukuran
terlalu panjang sehingga kurang praktis pemakaiannya. Bayangan yang dibentuk
lensa pembalik merupakan benda bagi lensa okuler yang selanjutnya membentuk
bayangan maya, tegak, dan diperbesar.
b) Teropong Prisma
b) Teropong Prisma
(1)
Teropong
binokuler
Teropong binokuler
menggunakan dua buah prisma siku-siku sama kaki untuk menggantikan fungsi lensa
pembalik. Teropong ini disebut teropong binokuler karena menggunakan dua buah
lensa okuler. Kesan bayangan yang diperoleh adalah sebagai bayangan tiga
dimensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar